Pemerintah Kabupaten Trenggalek membentuk gugus tugas ‘Pasukan Pink’ untuk memperkuat program Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak).
Gugus tugas ini diharapkan mampu membuat lebih cepat dalam penanganan persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.
“Mereka inilah garda terdepan kita untuk bisa menggalang seluruh elemen untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Termasuk membantu cek lapangan maupun mencarikan solusi ketika berobat,” kata Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, Kamis (1/5/2017).
Menurutnya, tim relawan yang disebut “Pasukan Pink” tersebut nantinya diharapkan akan membantu kesuksesan program pengentasan kemiskinan serta problematika sosial yang ada di masyarakat.
Dijelaskan, pelaksanaan program Gertak tidak bisa hanya mengandalkan data semata, karena di lapangan terkadang banyak persoalan yang perlu segera dilakukan penanganan dan dukungan dari berbagai pihak.
“Mereka nanti juga bertugas untuk mengkomunikasikan kondisi lapangan dengan posko Gertak yang ada di tingkat Kabupaten maupun para pihak terkait,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin menjelaskan, Gertak merupakan program dari pemerintah daerah untuk membanti percepatan pengentasan kemiskinan yang ada di wilayahnya.
“Gertak sudah ada poskonya. Nah di sana semua sudah terintegrasi dengan instansi sejumlah instansi, mulai dari BPJS, dinas kesehatan, dinas sosial, maupun fasilitator PKH Kementerian Sosial,” katanya.
Di posko tersebut juga telah memiliki data lengkap terkait warga miskin yang ada di Trenggalek dan tercatat berdasarkan nama dan alamat yang jelas. Selain itu pihaknya juga menyediakan sat unit ambulan.
“Jika sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat, Warga yang mau melapor silakan datang, tidak usah takut. Kami tidak ingin masyarakat miskin itu dalam posisi terbawah, tapi mereka justru menjadi prioritas,” ujarnya.
Wakil bupati termuda ini mengaku telah menggandeng Baznas, beberapa perusahan dan BUMN untuk membantu pengentasan kemiskinan melalui program corporate social responsibility (CSR). Sehingga tidak hanya mengandalkan pembiayaan dari pemerintah.
(iwd/iwd/detik.com)
No Comments Yet