TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (PSKK) terus berjalan. Menjadi bagian dari proses tersebut, kemarin (Rabu, 18 Oktober 2017) telah dilaksanakan Workshop Penguatan Peran TKPKD dan Sosialisasi Penyelenggaraan Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin.
Hadir dalam acara kemarin bagian dari TKPKD Trenggalek, mulai DPRD, Kepala OPD, Kepala Instansi Vertikal, Forum CSR, Perwakilan Asosiasi Kepala Desa (AKD), Pejabat Struktural Anggota TKPKD, Ketua Asosiasi Kepala Desa, Pejabat Struktural yang bekerja di Kesra di 14 Kecamatan dan 157 Desa / Kelurahan, Forum Perwakilan CSR, Fasilitator BAZNAS, Perwakilan TKSK, Pasukan Pink, Fasilitator Pengelola Program Penanggulangan Kemiskinan yang ada di Kabupaten Trenggalek seperti APP, PKH, Japri, Jalin Matra, GSC dll.
Kegiatan diawali dengan penayangan Video Klip Tentang Penyelenggaraan Program GERTAK di Kabupaten Trenggalek, dimana dalam video tersebut Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, terbilang Kemiskinan adalah hal yang ingin kita semua selesaikan. “Berbagai macam upaya yang telah dicoba untuk dilakukan demi mengentaskan kemiskinan. Bahkan di tatanan dunia juga, kemiskinan masih menjadi tujuan dan tantangan yang harus kita atasi.Oleh karena itu di dalam Pembangunan Berkelanjutan Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, kemiskinan atau eradikasi kemiskinan adalah salah satu tujuan yang harus kita wujudkan “emil.
“Kemiskinan tidak boleh kita pandang sebagai isu yang sederhana. Harus ada upaya yang lebih mendasar dan sekaligus dari seluruh pemangku kepentingan, untuk bisa mengatasi kemiskinan sampai ke akar-akarnya “lanjut Emil.
“Namun kita juga harus memastikan mereka yang masih dalam keadaan mampu mengentaskan dirinya dari kemiskinan, bukan hanya sekedar diberi bantuan tapi bisa dientaskan. Maka kita merumuskan sebuah program untuk Trenggalek yang disebut sebagai GERTAK, Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan “tambah Bupati
Sementara Wakil Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin selaku Ketua TKPKD “Yang membedakan antara program ini dengan program kemiskinan lainnya adalah upaya mengubah cara pandang masyarakat tentang konsep kemiskinan dan bantuan untuk orang miskin. Ada pesan moril bagi masyarakat yang sudah mampu menerima bantuan kemiskinan. Yaitu, agar masyarakat mau sadar ada di bawah masih ada orang atau keluarga yang lebih membutuhkan bantuan, serta ada yang lebih berhak menerima apa yang sudah diterimanya. Program ini diharapkan dapat membantu menghilangkan kesalahan eksklusi (warga miskin belum terdata) dan kesalahan inklusi(yang terdata bukan warga miskin). Selain itu, Kabupaten Trenggalek juga telah menerapkan suatu konsep strategi dan kebijakan agar Program GERTAK bisa saja operasional yaitu konsep yang disebut dengan Self Define Poverty System (SDPS).
Dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan kemarin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Sekda Trenggalek Ir. Agung Sujatmiko, M.Si menguatkan keterpaduan dari masing-masing organisasi Agenda (OPD) guna mengentaskan kemiskinan di Trenggalek. “Ibarat penyakit, kemiskinan ini harus didiagnosa apa yang menjadi penyebabnya, jadi tepat dalam pelaksanaannya. Pemerintah telah berusaha mendorong, membuka dan menyalurkan anggaran baik lewat BAZNAS, dana APBD maupun dari program kementerian. Diperlukan keterpaduan dari masing-masing OPD bergerak bersama pasukan pink, mengcover danatas, bahu membahu dan bergotong royong, “kata Agung.
Sebagai narasumber dalam workshop kemarin yaitu Dr. G. Iwan Suryanto, selaku Asisten Ketua Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Iwan menyampaikan semua apa yang dilakukan di Kabupaten Trenggalek telah sesuai dengan kebijakan pusat terkait dengan penanggulangan kemiskinan. “Di Trenggalek sudah memiliki Posko GERTAK, sementara Kementerian Sosial baru akan menerapkan konsep Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT). Sementara Mekanisme Pemutakhiran Mandiri dapat mendukung sistem manajemen data kemiskinan yang sedang dibangun di Trenggalek “.
Dalam kesempatan workshop kemarin, Bappedalitbang juga memaparkan Petunjuk Teknis Operasional TKPKD, Jurnal Kemiskinan dan Strategi Sistem Papan Sasaran Mandiri yang didukung dengan Aplikasi Berbasis Android (GERTAK Apps) dan Sistem Manajemen Data Kemiskinan Terintegrasi (GERTAK Online) sebagai model penuh peran TKPKD.
No Comments Yet